ANALISIS PERSAMAAN KURVA PARABOLA PUNCAK (0,0) MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GSP
Penulis : Ridho Ananda, S.Pd
Tulisan ini merupakan gagasan yang akan diterapkan
oleh penulis dalam mengajar anak kelas XI Matematika Ilmu Alam sekolah IHBS
ketika membahas pelajaran matematika peminatan bab irisan kerucut subbab
persamaan parabola. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) berbantuan software The Geometer’s Sketchpad (GSP), penulis mencoba
untuk menanamkan konsep dari persamaan parabola sekaligus meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran PBL didasarkan
oleh tujuan kurikulum 2013 yaitu mendorong kemampuan siswa menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok. Sedangkan penggunaan software GSP
berdasarkan salah satu prinsip kurikulum 2013 yaitu pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran (Kemendikbud, 2014).
Awal pembelajaran, guru membagikan Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang telah disusun oleh guru matematika kepada para siswa. Selanjutnya
guru menampilkan software GSP dan mengenalkan secara singkat sejarahnya software
tersebut.
Dengan instruksi dari guru di depan kelas
dengan tampilan proyektor, masing-masing siswa melukis kurva parabola pada software
GSP, mengikuti tahapan-tahapan melukis yang dilakukan oleh guru. Guru membuat
kurva parabola titik F (p,0) adalah titik fokus dan garis direktris g dengan persamaan x
= -p dan titik puncak parabola (0,0) , diperoleh lukisan kurva seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2.
Kurva Parabola Berdasarkan tampilan sofware GSP
Guru mengingatkan definisi garis kurva adalah “A
curved line changes its direction continually from point to point (Steven and
Hall, 1919)” garis kurva adalah titik-titik yang berlanjut dari satu titik
ke titik yang lain namun memiliki arah yang berbeda. Guru menanyakan kepada
siswa mengenai eksentrisitas (e)
parabola yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru mengharapkan ada siswa
yang menjawab nilai e = 1. Selanjutnya mengingatkan kembali konsep
mencari jarak dua titik, misalkan titik P(x1,y1) dan
titik Q(x2,y2) maka jarak titik P dan Q :
Selanjutnya guru meminta siswa untuk
menganalisis persamaan parabola berdasarkan definisi irisan kerucut bahwa
tempat kedudukan titik-titik yang perbandingan jaraknya ke titik fokus sama
dengan jaraknya ke garis direktris mempunyai
eksentrisitas (e) dengan nilai tetap. Guru memberikan waktu 30 menit
untuk siswa menganalisis persamaan parabola. Guru berkeliling dan menjawab
pertanyaan siswa dengan jawaban yang membangun dan menumbuhkan proses berpikir
siswa. Seringkali jawaban guru adalah nasehat untuk mengingat kembali
konsep-konsep yang telah didapat siswa pada pertemuan sebelumnya. Langkah-langkah
analisis yang benar adalah sebagai berikut.
Setelah 30 menit pembelajaran, guru memilih
satu siswa untuk mendemonstrasikan hasil kerjanya di papan tulis. Selanjutnya guru menilai hasil pekerjaan
siswa di papan tulis, memberikan apresiasi kepada siswa yang mengerjakan dengan
benar, dan juga memberikan penguatan untuk jawaban tersebut. Dengan estimasi
waktu 10 menit, guru membuka pertanyaan bagi siswa yang masih kebingungan
dengan persamaan parabola.
Selanjutnya jika diketahui persamaan parabola y2=4px,
guru bertanya kepada siswa formula untuk mencari titik fokus F (p,0) dan persamaan
garis direktris x = -p. Guru mengingatkan kembali bahwa bentuk umum persamaan
parabola seperti itu adalah persamaan parabola dengan pusat (0,0) dan sumbu
simetris y = 0. Sambil menunggu jawaban dari siswa, guru secara aktif
memancing siswa untuk berpikir dengan pemberian informasi yang membangun pola
pikir mereka hingga ada siswa yang menjawab benar. Jawaban yang diharapkan guru
yaitu :
Di akhir pembelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menganalisis tiga persamaan
parabola yang berpusat di (0,0) sebagai berikut :
2. Buatlah formula dari masing-masing persamaan nomor 1a,
b, dan c.
Selanjutnya di akhir pembelajaran, guru bersama
dengan siswa membuat kesimpulan bentuk baku persamaan parabola yang berpuncak
di (0,0) dengan persamaannya y2= 4px.
Daftar Pustaka :
Kemendikbud. (2014). Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan
Saintifik. Direktorat Jendral Pendidikan Menengah.
H.S. Hall and F. H. Stevens. (1919). A School Geometry. Toronto. The
Macmillan Company of Canada.
Nasehat dari Dosen Universitas Negeri Semarang, Drs.
Moch. Chotim, M.S. :
“Guru yang sabar adalah guru yang apabila siswanya
bertanya, maka guru itu balik bertanya”
Penulis memaknai nasehat tersebut adalah nasehat sebagai
bekal bagi setiap guru matematika yang ingin mewujudkan pembelajaran yang konstruktivisme,
dimana anak membangun pemahamannya sendiri secara bertahap dengan bimbingan
pertanyaan yang Good Question yang dapat memberikan sedikit informasi
untuk memancing pemahaman siswa.
0 komentar:
Posting Komentar